Rabu, 27 Januari 2010

Pesona Cameron Highlands

Kawasan wisata Cameron Highlands merupakan sebuah pusat peristirahatan di dataran tinggi yang terkenal di semenanjung Malaysia. Cameron Highland terletak di barat daya negara bagian Pahang - Malaysia, sebuah wilayah yang kaya dengan   hutan alamnya. Cameron Highlands terletak pada ketinggian 1,829 meter dari permukaan laut dan bersuhu antara 8˚c -  25˚c. Cameron Highlands merupakan kawasan yang  ditemukan melalui sebuah ekspedisi oleh William Cameron yang dikirim oleh Pemerintah Inggris pada tahun 1885. Sebagai penghormatan atas ekspedisi yang dilakukan oleh William Cameron,  maka kawasan tersebut kemudian menjadi terkenal dengan nama Cameron Highlands .

imageimage

 imageimageimage

Tidak seperti dataran tinggi lain yang lebih komersial, Cameron Highlands merupakan kawasan yang  tenang, pemandangan yang  hijau dengan hutan tropis alami dan udara sejuk serta dingin. Siapapun yang telah mengunjungi Cameron Highlands akan memberikan pengalaman yang tak terlupakan.  Sebagai kawasan wisata pegunungan, maka ada beberapa   kawasan yang wajib dilihat  antara lain  Rose Center, Cactus Valley, Butterfly Farm,  Tea Plantation dan Strawbery Farm. 

imageimageimageimageimageimageimageimage

Cameron Highlands adalah kawasan wisata yang mudah dijangkau dari Kuala Lumpur dan kota-kota terdekat lainnya.  Jarak tempuh dari Kuala Lumpur ke Cameron Highlands sekitar 130 menit   menggunakan Bus wisata dan  mobil.  Untuk akomodasi tersedia hotel dengan beragam tarif yang terjangkau.

Bila datang ke Malaysia selain mengunjungi Genting Highland yang begitu terkenal, maka mengunjungi Cameron Highland merupakan salah satu  alternatif. (Karina Novi Vriesiana , dkk).

Rabu, 06 Januari 2010

Keindahan Jenewa-Swiss

Mengunjungi Swiss ibarat mengunjungi kawasan pegunungan, karena sebagian besar wilayahnya berada pada ketinggian 1.200 meter dari atas permukaan laut. Selain itu di antara gugusan pegunungan tersebut mengalir sungai dan danau dengan air yang tenang dan biru, pada setiap tepi sungai dan danau tersebut membentang kota-kota utama Swiss, seperti Jenewa, Luzern, Basel, Zurich dan lainnya. Dengan topografi dan fisik lingkungan seperti itu, maka wisata utama Swiss adalah alam pegunungan dan danau, selain wisata budaya dan belanja.
Kota Jenewa memiliki Bandar udara Internasional yang modern, yang melayani penerbangan dari berbagai kota di Eropa dan kota lainnya. Sedangkan perjalanan menuju kota Jenewa atau kota lainnya dapat dilakukan selain dengan pesawat udara, dapat menggunakan Bus dan Kereta, atau trem. Cara paling mudah dan murah untuk menuju Jenewa dari Airport adalah dengan menggunakan Bus, di mana tiket dapat dibeli di ATM, dengan memilih rute yang di tuju. Tiket di jual untuk keperluan tiap jam, harian, mingguan, dan bulanan.
Kota Jenewa merupakan kota terpadat kedua di Swiss, dengan populasi penduduk lebih dari  180,000 jiwa. Kota ini menjadi salah satu kota yang paling  di kenal, karena beberapa organisasi internasional menempatkan kantor utamanya di sini, seperti Palang Merah Internasional, Perserikatan Bangsa-Bangsa, Komisi Hak Asasi Manusia, Organisasi Buruh Dunia, Dewan Gereja Sedunia, dan lainnya.
Selain itu untuk daya tarik wisata, Jenewa memiliki danau Jenewa yang indah, di mana pada salah satu sudut danaunya terpasang Water Fountain (Jet d’eau), yaitu air mancur yang memancarkan  air ke udara, dan pancaran air tersebut sampai saat ini mencapai   140 m.   Kita dapat menikmati Water Fountain ini sambil santai dari tepi danau baik siang hari dan lebih memberikan suasana romantis bila dilihat pada malam hari, dengan tebaran lampu sorot aneka warna. Air mancur ini dapat dilihat dari pinggiran danau  Lake of Geneve. Danau Jenewa dan pancuran air tersebut menjadi salah satu simbol kota Jenewa.  Kawasan sekitar danau Genewa menjadi ramai pada akhir pekan, di mana banyak warga dan turis  duduk santai di bangku yang tersedia di tepi danau.
image
Lokasi lainnya yang perlu dikunjungi adalah Katedral Santo Petrus, yaitu bangunan gereja yang telah ditempati setidaknya sejak abad ke-4.  Gereja tersebut terletak tidak jauh dari Danau Genewa.  Katedral Santo Petrus di Jenewa dikenal sebagai gereja tempat John Calvin memberikan inspirasi melalui khotbah-khotbah selama pertengahan abad ke-16. Gereja ini merupakan arsitektur Romawi, yang telah diberi sentuhan Gothic dengan fasad neoklasik, dan bentuk bangunan seperti itu masih mendominasi bangunan di pusat kota Swiss lainnya. Memasuki Gereja, maka kita dapat melihat berbagai ornamen yang tergambar pada dinding dan kaca hias yang menempel di beberapa sudut dinding.  Katedral Romawi pertama di situs ini dibangun pada sekitar tahun 1000. Sedangkan konstruksi bangunan yang ada saat ini mulai dibangun pada tahun 1160 dan berlangsung selama 150 tahun, di mana saat itu arsitektur Romawi telah memperoleh sentuhan Gothik. Kemudian Chapelle des Macchabees ditambahkan pada tahun 1397.
Daya tarik kota Geneva lainnya yang jangan dilewati untuk dikunjungi tentu saja Geneva Flower Clock, berlokasi di Jardin Anglais (English Garden). Lokasi jam bernuansa taman dan bunga aneka warna, terletak tidak jauh dari  Lake Geneva, lokasi jam ini mengingatkan penulis ketika berada di Kota Edinburgh yang juga memiliki hal yang hampir sama. Lokasi jam bernuansa taman bunga tersebut dibuat sejak 1955, jam ini merupakan sebuah simbol yang menggabungkan teknologi kemampuan Swiss dalam membuat jam dengan seni penataan taman serta lingkungan. Lokasi sekitar jam ini menjadi salah satu taman yang selalu menjadi pusat perhatian kunjungan para turis untuk santai, dan biasanya di sekitar lokasi pada kesempatan tertentu menjadi tempat pertujukan  seni dan budaya.
Objek wisata lainnya yang menarik adalah menyusuri Lake Geneva dan sungai Rhone.  Untuk keperluan tersebut dari tepi danau Jenewa kapal yang dapat membawa kita berwisata di sekitar danau atau lebih jauh lagi ke kota Lausane kota lainnya di Swiss. Di perjalanan kita akan menemukan banyak hal tentang keindahan pegunungan Alps, keindahan tepi danau dan sungai yang bersih dan biru, dan kehidupan pedesaan yang sejuk dengan perkebunan anggur, padang ternak, bangunan dengan arsitektur yang masih asli, dan setiap waktu kita dapat menyaksikan beberapa burung yang terbang menukik ke danau menerkam mangsa. Kita juga dapat menyaksikan aktivitas turis yang menikmati suasana danau dan pantai dengan berenang, berjemur, atau sekedar duduk santai. Wisata menyusuri Danau Jenewa dan Sungai Rhone merupakan pengalaman yang tak terlupa.
Penerbangan dari Bandara Zurich atau Geneva dapat ditempuh dari Jakarta Via Amsterdam-Belanda dengan waktu tempuh sekitar 20 jam, dan dari Amsterdam ke Jeneva atau Zurich sekitar 70 – 90 menit. (Januminro).

Senin, 04 Januari 2010

Wisata Menyusuri Gunung Bromo

DSC_0431

Ingin merasakan   alam pegunungan yang dingin dan segar,  dengan pemandangan alam yang menawan, sekaligus  menyaksikan terbitnya matahari pagi.  Atau ingin menunggang kuda menyusuri hamparan pasir dan  padang havana serta melihat dari dekat  kawah Gunung Bromo yang selalu mengeluarkan asap putih. Dan kita juga dapat menyaksikan dari dekat kegiatan bercocok tanam kentang, wortel  dan kubis yang dilakukan oleh masyarakat di tebing-tebing bukit yang curam,  maka wisata Gunung Bromo menjadi salah satu lokasi menarik untuk dikunjungi.

Untuk mengunjungi kawasan Bromo, banyak alternatif jalur yang dapat dilalui.  Alternatif pertama adalah melalui Probolinggo – Cemoro Lawang – Kawah Bromo – Bukit Pananjakan.  Alternatif kedua jalur Malang – Desa Ngadas – Kawah Bromo – Pananjakan.  Alternatif ketiga, jalur Lumajang – Desa Burno – Bromo – Pananjakan. Dan alternatif keempat, Malang -  Nongkojajar – Tosari – Wonokitri – Pananjakan – kawah Bromo.  Dari keempat jalur tersebut memiliki beberapa daya tarik, kemudahan dan kesulitan untuk mencapai lokasi. Untuk kemudahan transportasi dan tempat menginap, maka pilih jalur pertama. Pada kawasan tersebut, yaitu di Desa Cemoro Lawang tersedia banyak hotel, resort, Homestay dari kelas Rp. 50.000,- sampai lebih dari Rp. 1.000.000,-. Namun lokasi untuk menyaksikan matahari terbit di Bukit Pananjakan lebih jauh, dibanding dengan jalur keempat.

Pada kesempatan kunjungan ke Bromo, Tip Wisata Hemat melalui alternatif keempat.  Perjalanan dimulai dari Kota Malang dengan carter mobil Kijang Inova dengan tarif Rp. 350.000  (24 jam + sopir,  belum termasuk bensin).  Perjalanan dari Malang menuju Desa Wonokitri ditempuh selama 90 menit. Jalur ini ini dipilih, karena desa Wonokitri merupakan desa terdekat menuju bukit Pananjakan, sedangkan suasana alamnya relatif masih alami. Sedangkan untuk menginap tersedia Home stay dan rumah-rumah penduduk dengan tarif dari Rp. 25.000 – Rp. 150.000,-/malam. Di desa  Tosari terdapat sebuah Resort dengan tarif di atas Rp. 500.000,-/malam. Untuk menuju Bukit Pananjakan dan kawah Bromo, tersedia mobil Jeep Hardtop dengan tarif Rp. 350.000. Sedangkan untuk menyaksikan kawah Bromo dapat berjalan kaki atau menyewa kuda dengan tarif Rp. 60.000 – Rp. 75.000,-  Dengan melihat medan yang terjal dan jurang di kiri-kanan jalan menuju ke Bukit Pananjakan, untuk keamanan dan kenyamanan sebaiknya gunakan Jeep. Apabila ingin menyaksikan matahari terbit, tibalah di lokasi Bukit Pananjakan sebelum jam 03.30 pagi  agar parkir tidak terlalu jauh.

Berikut ini rekaman perjalanan Tip Wisata Hemat menyusuri kawasan Taman Nasional Gunung Bromo – di daerah Jawa Timur.

DSC_0274DSC_0297 

DSC_0412DSC_0432

DSC_0616DSC_0447 

DSC_0501DSC_0558

DSC_0584DSC_0600 

Saat paling ideal mengunjungi Gunung Bromo adalah antara bulan Juni – Agustus, karena saat itu udara relatif bersih sehingga pemandangan dari Bukit Pananjakan lebih indah dengan matahari terbitnya.   Namun pada bulan Juni-Agustus udara dapat mencapai  0˚Cesius, untuk itu persiapkan baju hangat agar kita tidak kedinginan.  Pada masa liburan, di Bukit Pananjakan akan berkumpul ribuan orang baik turis lokal dan asing  untuk menyaksikan matahari terbit.

Bila ingin merasakan udara gunung yang dingin dan segar, menanti matahari terbit, menyusuri hamparan pasir, padang havana dan menyaksikan kepulan asap dari kawah gunung, maka saatnya kunjungi Taman Nasional Gunung Bromo. (Januminro).