Senin, 29 Oktober 2012

WAKATOBI 3 : Sorga di Jantung Segi Tiga Terumbu Karang Dunia


i-wakatobi-s
Untuk membuktikan keindahan nyata bawah laut, maka kegiatan diving dan snorkling wajib dilakukan bila mengunjungi kepulauan Wakatobi (Wangiwangi, Kaledupa/Hoga, Tomia dan Binongko. Untuk itu Tip Wisata Hemat telah melakukan penjelajahan sebagian Wakatobi yaitu Wangiwangi, Kaledupa (Hoga) dari tanggal 23 – 27 Oktober 2012, dengan melakukan diving dan snorkling di beberapa spot penyelaman. Sedianya kegiatan dilakukan sampai ke Pulau Tomia dan Binongko, namun karena adanya liburan Idhul Adha, maka transportasi dari Wanci tanggal 26 dan 27 terhenti total, sehingga rencana mengunjungi kedua pulau tersebut dibatalkan.
Berdasarkan info yang Tip Wisata Hemat dapatkan sebelum melakukan aktivitas di Wakatobi, bahwa gugusan kepulauan Wakatobi memiliki paling tidak 25 buah gugusan terumbu karang dengan keliling pantai dari pulau-pulau karang sepanjang 600 km. Lebih dari 112 jenis karang dari 13 famili diantaranya Acropora formosa, A. hyacinthus, Psammocora profundasafla, Pavona cactus, Leptoseris yabei, Fungia molucensis, Lobophyllia robusta, Merulina ampliata, Platygyra versifora, Euphyllia glabrescens, Tubastraea frondes, Stylophora pistillata, Sarcophyton throchelliophorum, dan Sinularia spp.  Adapun untuk jenis ikan yang ada di kawasan Wakatobi sebanyak 93 jenis ikan konsumsi perdagangan dan ikan hias diantaranya argus bintik (Cephalopholus argus), takhasang (Naso unicornis), pogo-pogo (Balistoides viridescens), napoleon (Cheilinus undulatus), ikan merah (Lutjanus biguttatus), baronang (Siganus guttatus), Amphiprion melanopus, Chaetodon specullum, Chelmon rostratus, Heniochus acuminatus, Lutjanus monostigma, Caesio caerularea, dan lain-lain.
Selain itu ada info lain, bagi   yang memiliki hobby snorkeling dan diving, maka bulan Maret hingga Desember adalah musim yang tepat untuk menyelami perairan spektakuler Wakatobi. Sedangkan pada bulan-bulan Juli dan Agustus, plankton kaya nutrisi yang tumbuh subur di perairan Wakatobi memancing munculnya hewan laut besar.   Namun perlu juga diantisipasi bahwa umumnya pada bulan-bulan itu air laut relatif lebih dingin dari biasanya, sedangkan jangkauan pandang bawah laut terbilang rendah.
Suhu air laut di Wakatobi cukup bervariasi. Sebagai panduan ringkas, suhu selama Oktober maksimum 30°C, pertengahan Agustus suhu terendah 25°C, sedangkan antara Maret dan Mei suhu rata-rata 28°C. Juni, Juli, dan September suhu air laut berkisar antara 26 dan 27°C, Oktober 28-30°C, dan November ke Maret rata-rata 28°C. Maka bisa disimpulkan, sepanjang tahun suhu air laut di Wakatobi berada dalam kisaran 26-29°C. Zona selam di perairan Wakatobi berkisar antara 5 meter dan lebih dari 40 meter. Jangkauan pandang, atau visibility antara 15-80 meter. Permukaan airnya tenang, arus lemah, dan ada lebih dari 50 situs selam yang bisa dikunjungi wisatawan.
Untuk kegiatan diving dan snorkling, peralatan dapat di sewa dengan mudah di sekitar lokasi antara lain di Wanci dapat menghubungi Mawadah Dive Center yang terletak di samping hotel Wisata Beach Hotel, Padi di Pulau Hoga, dan Tomia Dive Center di Pulau Tomia. Resor Patuno yang terletak di Pantai Patuno menyediakan paket menginap dan menyelam, begitu pula Wisata Beach Hotel.
wakatobi4571 (2)WAKATOBI_0078 (71)wakatobi6DSC04507
Aktivitas snorkeling dan Diving di sekitar Wanci dan Pulau Hoga
Selama di berada di Wanci Tip Wisata Hemat, memanfaatkan jasa Mawadah Dive Center untuk mendampingi aktivitas  snorkeling dan diving, dan ketika berada di Pulau Hoga menyewa peralatan selam yang tersedia lengkap di sana.
Sedangkan untuk merekam keindahan bawah laut, saat ini telah tersedia camera khusus bawah laut  yang dapat dibeli di counter penjualan camera atau dapat menyewa pada dive center setempat. Saran gunakan camera digital dengan penyimpan data berbentuk SD Memory Card, sehingga data rekaman dapat dipindah ke komputer, karena tersedia pula camera dalam bentuk film yang harus dicetak .
Berikut ini beberapa liputan camera selama diving di sekitar Wanci dan Hoga.
wakatobi7wakatobi8wakatobi9
IMG_0052IMG_0059
Keindahan nyata bawah laut Wakatobi
Bila ingin mengunjungi Wakatobi, maka berikut tip yang perlu diperhatikan :
  1. Saat yang tepat mengunjungi Wakatobi adalah bulan Oktober atau November,  karena saat tersebut lautnya tenang  dan jernih, sehingga memudahkan untuk yang hobby memotret.
  2. Jangan lupa membawa kamera bawah laut atau pembungkus kamera khusus anti air. Gunakan keterampilan fotografi bawah laut Anda karena mengambil foto di bawah laut tidaklah mudah tetapi juga sebuah penyesalan apabila dilewatkan begitu saja.
  3. Bawalah sunblock, sunscreen, dan topi, juga kaos yang nyaman untuk cuaca pantai.
  4. Bawalah obat nyamuk gosok.
Ingin menikmati sorga nyata bawah laut atau keindahan serta pesona bawah laut di jantung segitiga terumbu karang dunia, saatnya kunjungi Wakatobi.

Wakatobi 2 : Pusat Penelitian Terumbu Karang


imageBila berkunjung ke Wakatobi, maka pulau Hoga adalah salah satu objek wisata yang harus menjadi titik perhatian untuk dikunjungi. Pulau kecil yang terletak di bagian utara Pulau Kaledupa tersebut merupakan pusat aktivitas  dari Operation Wallace yang telah memulai aktivitas penelitian sejak tahun 1995 sampai saat ini. Sampai saat ini pun di Pulau Hoga, salah satu pulau kecil di Wakatobi, lembaga Ekspedisi Wallacea masih menempatkan sebuah lembaga riset yang selalu didatangi peneliti dari berbagai negara.
Adanya aktivitas Operation Wallace tahun 1995 tersebut kemudian melambungkan kepulauan Wakatobi sebagai jantung dari segitiga terumbu karang dunia yang meliputi Indonesia, Philipina sampai kepulauan Salomon. Wakatobi dengan keindahan dan potensi yang dimiliki menjadikan sebagai   salah satu surga penyelaman di Indonesia, yang menyebutkan bahwa kawasan di Sulawesi Tenggara ini sangat kaya akan spesies koral. Di sana, terdapat ± 750 dari total ± 850 spesies koral yang ada di dunia. Keragaman jenis biota lautnya jauh dibandingkan tempat penyelaman lain, termasuk kawasan Karibia dan Laut Merah.
Berdasarkan data, maka perairan Wakatobi  memiliki 25 buah gugusan terumbu karang dengan keliling pantai dari pulau-pulau karang sepanjang 600 km. Lebih dari 112 jenis karang dari 13 famili diantaranya Acropora formosa, A. hyacinthus, Psammocora profundasafla, Pavona cactus, Leptoseris yabei, Fungia molucensis, Lobophyllia robusta, Merulina ampliata, Platygyra versifora, Euphyllia glabrescens, Tubastraea frondes, Stylophora pistillata, Sarcophyton throchelliophorum, dan Sinularia spp.
Kekayaan jenis ikan yang dimiliki taman nasional ini sebanyak 93 jenis ikan konsumsi perdagangan dan ikan hias diantaranya argus bintik (Cephalopholus argus), takhasang (Naso unicornis), pogo-pogo (Balistoides viridescens), napoleon (Cheilinus undulatus), ikan merah (Lutjanus biguttatus), baronang (Siganus guttatus), Amphiprion melanopus, Chaetodon specullum, Chelmon rostratus, Heniochus acuminatus, Lutjanus monostigma, Caesio caerularea, dan lain-lain.
DSC02198DSC04500
Dermaga sandar kapal di pulau Hoga                                                                 Gazebo di Pulau Hoga
DSC04531DSC04536
 Homestay berbentuk rumah panggung  di pulau  Hoga
DSC04526DSC04528
Beberapa bangunan milik Operation Wallace
Bagi pengunjung yang ingin menginap di pulau tersebut  tersedia sekitar 100 homestay yang dikelola oleh masyarakat yang tinggal  di Kaledupa.  Aktivitas yang dapat dilakukan di pulau tersebut selain penelitian, menyelam, snorkling, dan berjemur.
Lokasi homestay berada disekitar bangunan besar milik Operation Wallace, di mana masing-masing homestay dibangun dalam bentuk rumah panggung yang saling terhubung dengan jalan setapak selebar 2 meter terbuat dari batu dan semen. Tiap bangunan  terbuat dari kayu. Untuk dapat enginap di lokasi tersebut kita dapat menghubungi pak Jufri yang tinggal di Kaledupa, yang bersangkutan tampaknya menjadi koordinatorpemilik homestay.   Tarif menginap di homestay dipatok Rp. 50.000,-/orang/malam.
Untuk menuju pulau Hoga dapat ditempuh melalui Wanci (Wangiwangi) menggunakan speedboat atau kapal kecil sekitar 2 jam, atau datang terlebih dahulu ke Pulau Kaledupa dari Baubau atau Wanci. Bila perjalanan dari Baubau dapat ditempuh menggunakan kapal cepat Cantika Express dengan lama perjalanan sekitar 3 jam (tarif penumpang Rp. 150.000/orang) atau menggnakan speed boat atau kapal kayu dari Wanci dengan tarif Rp. 50.000,-. Dari Pelabuhan Kaledupa perjalanan dapat dilanjtkan dengan perahu motor kecil atau speed boat dengan jarak tempuh sekitar 15 – 30 menit, tarif Rp.10.000 – Rp. 50.000,-
DSC04623DSC04555DSC04502
Beberapa kapal dan speedboat yang dapat digunakan untuk sarana transportasi ke lokasi pulau-pulau sekitar Wakatobi
Tip Wisata Hemat ketika berkunjung ke Pulau Hoga memilih sewa kapal kecil lansung dari Wanci ke Hoga dengan tarif sewa Rp. 500.000,- (sewa dari pagi sampai sore hari ).  Berangkat pagi-pagi jam 05.00 pagi  sekalian untuk mengintip pertunjukan lumba-lumba yang infonya akan bermunculan sekitar jam 06.00 pagi, namun pagi tersebut kami tidak beruntung dapat melihat munculnya lumba-lumba dimaksud. Perjalanan Wanci – Hoga ditempuh sekitar 2 jam.
Dari info yang kami terima, baik menyangkut ketersediaan air tawar dan makanan serta minuman, kami sejak awal telah menyiapkan perbekalan dengan membeli di Wanci. Untuk keperluan makan, kami telah membeli ikan segar dan Kasuami (makanan terbuat dari ubi kayu yang diparut – diperas airnya dan ampasnya dimasak, bentuknya seperti tumpeng). Ikan segar di lokasi dapat dibakar dengan membuat api kecil dengan menggunakan ranting-ranting kering yang banyak berserakan.
DSC04522DSC04524
Aktivitas bkar ikan segar dan Kasuami berbentuk tumpeng (gunungan) sebagai  makanan pokok masyarakat Wakatobi
Aktivias selama di pulau Hoga, dengan didampingi pak Hamid (pemilik kapal) melakukan penyelaman di sekitar dermaga pulau Hoga. Penyelaman dilakukan sesaat setelah tiba dan sore sekitar jam 3, saat air laut surut.  Di saat istirahat menyelam, kegiatan dilanjutkan dengan melihat dan mengelilingi pulau Hoga.
DSC04581DSC04583

Minggu, 28 Oktober 2012

wakatobi 1 : Pulau penuh Pesona

 

kab wakatobiWakatobi adalah nama kabupaten yang terdiri dari empat pulau utama, yaitu Wangiwangi, Kalidupa, Tomia, dan Binongko. Jadi, Wakatobi adalah singkatan nama dari keempat pulau utamanya. Sebelum 18 Desember 2003, kepulauan ini disebut Kepulauan Tukang Besi dan masih merupakan bagian dari Kabupaten Buton. Wakatobi adalah  satu-satunya kabupaten di Indonesia yang seluruh wilayahnya berstatus Taman Nasional.

Secara keseluruhan luas wilayah daratan Kabupaten Wakatobi adalah 823 km2, sedangkan perairan lautnya seluas 18.377,31 km2. Adapun, wilayahnya terletak di selatan garis khatulistiwa, membujur dari 5˚-6,25˚ LS dan 123,34˚-124,64˚ BT.

Wakatobi sudah sangat terkenal di mancanegara menjadi salah satu surga penyelaman di Indonesia, terutama setelah Ekspedisi Wallacea dari Inggris pada tahun 1995 yang menyebutkan bahwa kawasan di Sulawesi Tenggara ini sangat kaya akan spesies koral. Di sana, terdapat ± 750 dari total ± 850 spesies koral yang ada di dunia. Keragaman jenis biota lautnya jauh dibandingkan tempat penyelaman lain, termasuk Karibia dan Laut Merah.

Saat ini akses untuk mengunjungi lansung ke Wakatobi sangat terbatas, yaitu hanya Express Air yang lansung terbang dari Jakarta, dengan terlebih dahulu transit dan ganti pesawat di Makassar. Repotnya pemesanan tiket melalui Express Air tidak dapat dilakukan secara on line, sementara saluran reservasi sulit dihubungi. Sedangkan Merpati melayani penerbangan dari Jakarta sampai Bau Bau, dan keesokan harinya dilanjutkan dari Bau Bau ke Wangi-Wangi.Namun  akses penerbangan menggunakan Express Air, ketika Tip Wisata Hemat tanggal 22 Oktober 2012 menghubungi counter penjualan di terminal 1B Bandara Soekarno Hatta, menerima informasi bahwa jalur penerbangan lansung Jakarta – Baubau-Wakatobi telah dihentikan. Begitu pula dengan penerbangan Merpati, turut menghentikan penerbangan. Penghentian penerbangan tersebut lansung menimpa Tip Wisata Hemat, yang seharusnya menggunakan Merpati dari Baubau ke Wakatobi tanggal (23/10 dan 27/10).

Selain itu ada penerbangan Lion Air/Wings Air yang terbang lansung dari Jakarta/Surabaya dengan tujuan Bau Bau, dengan terlebih dahulu transit di Makassar. Dan infonya terhitung awal Nopember akan ada penerbangan lansung Jakarta – Makasar – Baubau  - Wakatobi.

Tip Wisata Hemat ketika berangkat menuju Wakatobi (Wangi-Wangi) menggunakan penerbangan Lion Air dari Jakarta-Makassar, kemudian dilanjutkan menggunakan penerbangan Wings Air sampai ke Bau-Bau pada jam 17.10 WIT.  Perjalanan  kemudian dapat dilanjutkan   menggunakan kapal kayu pada jam 21.00 WIT, kemudian tiba di Wanci ibukota Wakatobi jam 09.00 WIT. Tarif yang dikenakan setiap penumpang Rp. 103.000,- biaya bisa bertambah menjadi Rp. 150.000,- bila ingin sedikit nyaman dengan tidur ranjang kecil bertingkat dua di kamar dengan kapasitas 4 orang/kamar.

Selain malam hari sejak bulan September tersedia trayek kapal cepat Cantika Express yang melayani trayek Baubau – Wanci – Keledupa, berangkat jam 12.00 WIT dan tiba jam 15.00 WIT atau 3 jam. Sedangkan trayek Wanci – Baubau berangkat jam 09.00 WIT dan tiba di Baubau jam 12.00 WIT.

DSC02047DSC02042 

Kapal kayu yang melayani trayek Baubau – Wanci dan pemandangan dek penumpang

DSC02023DSC02034

Pemandangan menjelang pagi saat menumpang dengan kapal kayu Baubau – Wanci

DSC02049DSC02052

Penjemput dan penumpang saling berjejal saat kedatangan kapal kayu di pelabuhan Baubau.

Bila ingin melakukan perjalanan melalui jalur laut, maka bulan Oktober sampai awal Desember menjadi saat yang tepat, karena gelombang laut tidak terlalu tinggi.  

Hotel di Wakatobi terdiri dari resor, viila,  bungalow dan homestay dengan tarif antara Rp. 50.000 – Rp. 1.750.000,- yang sudah dirancang menurut prinsip ekoturisme.  Bahkan di Pulau Tomia tersedia resor exclusive dengan tarif mencapai Rp. 7.500.000,-/malam. 

 wakatobiDSC02023 (39)wakatobiDSC02023 (41)

Patuno Resort di Pantai Patuno Pulau Wangi-Wangi

wakatobiDSC02023 (128)DSC04537

Pulau Hoga dan salah satu homestay yang ada di Pulau Huga dengan tarif Rp. 50.000,-/malam/orang.

Selama berada di Wakatobi (Wangi-wangi), maka ada beberapa aktivitas yang dapat dilakukan antara lain mengelilingi pulau, dengan menggunakan sepeda motor sewaan atau mobil carteran. Hanya dalam hitungan 3 – 4 jam seluruh pulau sudah dapat dijelajahi.  Beberapa objek wisata yang dapat dikunjungi antara lain pantai Patuno (mata air seratus), lokasinya berada di Desa Patuno (berdampingan dengan Patuno Resor), keunikan yang dapat dilihat selain keindahan pantainya, juga munculnya ratusan mata air tawar dari sela-sela batu dan pasir tepi pantai. Selain itu  ada pula pantai Sousu yang indah dengan hamparan pasir yang putih serta airnya laut yang biru yang juga dapat dijadikan objek untuk snorkeling dan diving.

wakatobiDSC02023 (53)wakatobiDSC02023 (55)

Pesona pantai dengan laut yang membiru

Keunikan lainnya adalah mengunjungi lokasi mata air alami dengan jumlah 12 buah yang tesebar di beberapa sudut pulau Wangi-wangi, lokasi mata air tersebut dijadikan sumber air minum, mandi dan cuci.

DSC04376DSC02129

Aktivitas di lokasi sumber mata air tawar

Menjelang sore, maka jangan lewatkan untuk menikmati pemandangan matahari tenggelam dari dermaga di belakang restoran Wisata Beach  yang terletak di jalan A. Yani.

wakatobiDSC02023 (102)DSC04471

Nah, saatnya kunjungi dan nikmati Wakatobi………..

Bau Bau : Kota dengan benteng terluas di dunia

map-sultraBaubau adalah sebuah kota pantai yang terletak di bagian selatan pulau Buton, Propinsi Sulawesi Tenggara. Kota Baubau, menjadi kota pelintasan atau transit, bila ingin berkunjung ke Kabupaten Wakatobi, baik melalui udara maupun laut  dari Makassar atau Kota Kendari.

Pada mulanya, Baubau merupakan pusat Kerajaan Buton (Wolio) yang berdiri pada awal abad ke-15 (1401 – 1499). Buton mulai dikenal dalam Sejarah Nasional karena telah tercatat dalam naskah Negara Kertagama Karya Prapanca pada Tahun 1365 Masehi dengan menyebut Buton atau Butuni sebagai Negeri (Desa) Keresian atau tempat tinggal para resi dimana terbentang taman dan didirikan lingga serta saluran air. Karena itu bila berkunjung ke Kota Bau Bau, jangan lupa ada satu objek sejarah terkenal di Bau-Bau yaitu Benteng Keraton Buton atau biasa disebut Benteng Keraton Walio.

Benteng Walio tersebut telah tercatat  dalam Guiness of Record pada tahun 2006 dan rekor Musemum Rekor Iindonesia (MURI) sebagai benteng terluas di dunia. Panjang benteng tersebut adalah 3 kilometer, dengan tinggi 4 meter dan lebar 2 meter. Ada beberapa objek menarik di dalam benteng ini, seperti meriam-meriam kuno yang masih aktif, masjid agung, Istana Badia, makam Sultan Murhum (Sultan Buton pertama), dan batu Wolio. Di dalam benteng ini juga terdapat pemukiman masyarakat, yang masih melakukan adat dan budaya pada masa kerajaan Buton. Di dalam benteng ini Anda akan menemukan banyak sejarah dan mengenal lebih dekat kebudayaan Benteng Keraton terletak sekitar 3 Km dari pusat kota Bau Bau.

Benteng Walio  dibangun pada abad ke XVI oleh orang Buton, terbuat dari batu gunung yang disusun rapi dengan kapur sebagai bahan perekat. Di zaman kerajaan Buton, benteng ini berfungsi sebagai basis pertahanan dari serangan bajak laut dan penjajah Belanda. Benteng ini mempunyai 12 pintu masuk dan keluar yang masing-masing mempunyai nama.

DSC02101DSC04275DSC02109DSC02106

Pintu Gerbang Benteng Walio dan salah satu sudut tembok benteng serta rumah tradisionil berbetuk panggung di dalam benteng

Sebagai Kota yang berada di Pulau Buton, maka pemandangan pantai menjadi salah satu daya tarik wisata bila berkunjung ke Bau Bau. Ada beberapa objek pantai yang dapat dikunjungi antara lain Pantai Kamali yang terletak dijantung kota, ramai di malam hari. Selain itu ada   pantai  Nirwana dan Pantai Lakeba yang berpasir putih, tempat untuk menikmati sunset di sore hari.

DSC04644DSC04684DSC04698DSC04699

Pemandangan Kota Bau Bau menjelang malam

Untuk dapat sampai di Kota Bau Bau, tersedia banyak transportasi menuju kesana. Perjalanan menuju Baubau dapat dilakukan lewat Makassar maupun Kendari. Dari jakarta, perjalanan ke Bau-Bau dapat ditempuh dengan pesawat terbang melalui Makassar, Sulawesi Selatan. Ada banyak tempat di Bau-Bau yang bisa menjadi tempat berlibur Anda. Tampat-tempat seperti pantai, goa, dan benteng akan Anda temukan di tempat ini.

Bila melewati jalur laut, dapat melewati Kendari disambung dengan kapal cepat selama 4 jam, dengan disajikan pemandangan menakjubkan berupa pegunungan dan hamparan laut. Obyek wisata Baubau cukup kaya, lautnya menyimpan keindahan biota yang menggugah untuk diselami.

Utuk kuliner, maka  hidangan ikan bakar khas Baubau menjadi santapan nikmat, ditemani minuman juice nenas atau dapat juga mencoba minuman khas Saraba (campuran telor, jahe, susu) untuk menghangatkan badan.

Untuk tempat menginap, tersedia penginapan dan hotel dengan tarif yang terjangkau antara Rp. 100.000 sd Rp. 550.000,-/malam.