Megunjungi Bali, tentu menjadi lengkap bila berkesempatan mengujungi Desa Adat Penglipuan. Desa adat Penglipuran terletak di kelurahan Kubu, Bangli, kira kira 45 km dari Denpasar,atau berjarak tempuh kurang lebih satu jam perjalanan. Desa Penglipuran berada pada ketinggian 700 m diatas permukaan laut, sehingga udara di desa adat Penglipuran tergolong dingin. Keasrian desa adat penglipuran dimulai pada saat memasuki kawasan pedesaan.
Penglipuran berasal kata penglipur yang memiliki arti sebagai penghibur, karena dari jaman kerajaan dahulu tempat ini adalah salah satu tempat untuk peristirahatan yang indah. Selain itu, kata penglipuran juga dipercaya berasal dari kata Pengeling Pura yang berarti sebagai tempat yang suci untuk mengingat para leluhur.
Desa adat Penglipuran merupakan kawasan pedesaan yang memiliki tatanan desa adat tradisionil yang spesifik yang menampilkan wajah pedesaan tradisinil yang asri. Dengan struktur desa dan budaya masyarakatnya berlaku turun temurun. Pada areal pemukiman dan jalan utama desa adat penglipuran merupakan areal bebas dari segala macam kendaraan.
Selain itu ciri khas desa penglipuran ada pada angkul-angkul (pintu gerbang) rumah yang seragam. Ada 76 angkul-angkul yang berasal dari 76 pekarangan rumah yang berjajar rapi dari ujung utara hingga selatan desa. Angka 76 ini menunjukkan 76 keluarga utama atau krama pangarep.Desa adat Penglipuran dibagi tiga bagian yaitu bangunan suci yang terletak di hulu, perumahan di tengah dan lahan usaha tani dihilir.Masyarakat desa adat Penglipuran percaya bahwa leluhur mereka berasal dan Desa Bayung Gede, Kintamani.