Rabu, 21 November 2012

Kakaban-Derawan, Danau Unik Bertabur Jellyfish

 

Kakaban adalah sebuah pulau dengan luas sekitar 775 hektar, yang lokasinya berhadapan dengan Pulau Derawan, dan diapit oleh  Pulau Maratua dan Sangalaki dari segi promosi wisata semua kawasan pulau yang terletak di Kecamatan Derawan, Kabupaten Berau dikenal dengan secara luas sebagai destinasi wisata kepulauan Derawan.

Sebagian besar wisatawan yang datang mengunjungi pulau Kakaban, menginap di resort-resor, penginapan atau hostel yang tersedia di Pulau Derawan atau Pulau Maratua, sedangkan pulau Kakaban adalah kawasan yang tidak memiliki fasilitas untuk menginap, dan telah ditetapkan menjadi pulau tanpa ada pemukiman penduduk.  Pulau Kakaban dapat ditempuh menggunakan speed boat dengan durasi waktu sekitar  45   menit dari Pulau Derawan atau  sekitar 20 menit dari pulau Maratua. Umumnya trayek kunjungan dikawasan kepulauan Derawan, dimulai dari Pulau Derawan terlebih dahulu, kemudian ke pulau Maratua, Kakaban dan Sangalaki.

Pulau Kakaban merupakan pulau yang wajib untuk dikunjungi bila melakukan aktivitas wisata di kepulauan Derawan, karena inilah kawasan pulau paling unik yang ada di Indonesia bahkan di dunia.  Dari info yang tersedia di papan informasi di lokasi tersebut, tergambar pulau Kakaban adalah pulau yang memiliki sebuah danau air payau yang membentuk angka sembilan.  Danau yang terletak di pulau Kakaban tidak seperti danau-danau pada umumnya. Pada awalnya danau Kakaban  merupakan laguna dari sebuah karang atol, yang terbentuk dari karang lebih dari 2 juta tahun yang lalu. Pada saat proses pembentukannya, bermula dengan proses pengangkatan selama beberapa ribu tahun, yang membuat terumbu karang di sekelilingnya naik di atas permukaan laut. Dari proses tersebut kemudian terbentuklah sebuah danau dengan luas sekitar 5 Km2, dengan ketinggian sekitar 50 m, menjadikan area tersebut danau air laut. Air yang ada di danau tersebut selain dari air laut yang terperangkap saat pembentukannya, juga berasal dari air hujan serta air laut yang merembes dari sela-sela batu karang saat air laut pasang.

Untuk memudahkan pengunjung merapat  ke pulau Kakaban telah tersedia jembatan kayu sepanjang 300 meter, namun bila air laut agak surut, maka penumpang harus turun sekitar 50 meter dari jembatan tersebut. Dari bibir pulau, kemudian perjalanan harus dilanjutkan kembali untuk bisa sampai ke danau yang terletak di tengah pulau. Untuk mencapai danau, telah tersedia jalan titian atau jembatan kayu sekitar 300 meter. Jalan titian yang dibuat menanjak sekitar 100 meter, kemudian menurun sekitar 200 meter. Kawasaan pulau kakaban merupakan kawasan yang masih alami dengan pepohonan yang masih rapat, besar, dan tinggi. Perjalanan menuju danau, serasa memasuki hutan tropis dengan suasana alam yang teduh, sejuk dan hijau.

Pada tepi danau, tersedia sebuah dermaga untuk para pengunjung melihat kawasan sekitar, dan menjadi tempat untuk menceburkan diri ke danau.

Danau tersebut dielilingi oleh pohon-pohon bakau dan disekeliling pulau itu sendiri tertutup oleh pepohonan yang lebat. Bagian garis pantai Pulau Kakaban yang menghadap laut dikelilingi oleh terumbu karang yang menurun curam.

DSC02462DSC02585DSC02587DSC02596kakaban6bDSC02614DSC02616DSC02601DSC02618

Untuk mencapai kawasan pulau Derawan, Maratua, Sangalaki dan Kakaban, dapat ditempuh melalaui beberapa jalur alternatip. Alternatip pertama melalui Kota Tarakan, yang dapat dilanjutkan menggunakan speed boat, dengan durasi waktu sekitar 4 jam. Di Tarakan ada beberapa travel agen yang bisa membantu mengantarkan Anda ke kawasan kepulauan Derawan. Sedangkan cara lain, melalui Kota Berau – Kabupaten Tanjung Redeb, dari sana perjalanan dilanjutkan menggunakan kendaraan roda 4 selama 2 jam ke tujuan Tanjung Batu, dan dari Tanjung Batu dilanjutkan dengan Speed Boat dengan waktu tempuh 30 menit ke Derawan.

Sipadan, Destinasi Wisata Unggulan di Negara Bagian Sabah-Malaysia

 

Sipadan dan Ligitan adalah 2 pulau yang pernah memicuk konflik antara Indonesia dan Malaysia, karena kedua pulau tersebut sejak tahun 1969 menjadi wilayah yang saling diklaim. pada akhirnya Mahkamah Internasional, memutuskan wilayah pulau tersebut menjadi wilayah Malaysia.

Sejak lama Malaysia menjadikan kawasan Sipadan menjadi kawasan unggulan wisata penyelaman yang diklaim sebagai wilayah penyelaman terbaik di dunia. Selain Sipadan, pulau lainnya yang jadi daya tarik adalah pulau Mabul dan Kapalai, yang terletak saling berdampingan dengan jarak tempuh sekitar 15 menit menggunakan speed boat.

Pulau Mabul misalnya, oleh Pemerintah Malaysia  disebut sebagai salah satu lokasi fotografi-makro terhebat di dunia. Pulau yang terletak di perairan jernih Laut Sulawesi tidak jauh dari pantai Sabah ini dikelilingi terumbu karang yang melandai sedalam antara  2 hingga 30 meter. Pulau seluas kurang lebih 20 hektar ini lebih besar dari Pulau Sipadan dan menjadi tempat tinggal kaum Bajau Laut yang merupakan salah satu etnik pribumi Negeri Sabah.

Sedangkan pulau Sipadan menjadi pulau yang begitu dibanggakan dan diklaim menjadi lokasi penyelaman terbaik di dunia. Di luar klaim besar tersebut, lokasi penyelaman di sini memang berkelas dunia, dengan lebih dari 3.000 spesies ikan dan ratusan spesies karang yang tercatat. Pada tahun 2002, resort di pulau tersebut telah ditutup untuk melindungi lingkungan, jadi pengunjung harus menginap di pulau sekitarnya, seperti Mabul, Kapalai  atau Semporna, dan menaiki perahu ke Sipadan untuk menyelam.

Saat ini pemerintah Malaysia telah menutup bangunan resort yang ada di pula Sipadan, karena sekarang Sipadan adalah pulau yang dilindungi, hanya 120 penyelam boleh menyelam per harinya, jadi apabila ingin menyelam di kawasan tersebut Anda harus jauh-jauh hari mengajukan keinginan dengan mendaftar melalui agen perjalanan yang ada di Semporna, berdasarkan daftar yang telah disetujui itulah baru Anda bisa melakukan aktivitas dikawasan tersebut. Pastikan Anda berkonsultasi dengan operator penyelaman soal kelengkapan izin, karena beberapa perusahaan ditemukan melakukan penyelaman tanpa izin. Sipadan dikelilingi banyak penghuni karang, dengan penyu dan hiu sirip putih yang kerap muncul di tiap penyelaman pada kedalaman 10-30 meter dan lebih.Menyelam skuba adalah aktivitas utama di kawasan pulau Mabul, Kapalai dan Sipadan adalah penyelaman dan snorkeling yang  bisa dilakukan sepanjang tahun.

Di Kawasan Pulau Mabul terdapat  tiga buah resort  yang menyediakan tempat penginapan untuk penyelam skuba – dua terletak di pulau ini sementara satu lagi terletak diatas sebuah anjungan minyak yang telah diubah kegunaannya kira-kira 500 meter dari pinggir pantai. Semua resort ini bisa mengatur kunjungan sehari ke pulau yang berdekatan yaitu Pulau Sipadan dan Kapalai.

mabul kapalaiDSC04891mabul1DSC04863SONY DSC                       DSC04852

Fasilitas resort dan sarana transportasi penyelaman di kawasan MAbul, Kapalai dan Sipadan.

Kawasan  Mabul, Kapalai dan Sipadan begitu terkenal, karena pemerintah Malaysia begitu gencar mempromosikan menjadi salah satu destinasi unggulan di bagian timur negara bagian Sabah. Selain itu kawasani ini  begitu mudah diakses, karena fasilitas resort yang memadai serta sarana transportasi yang begitu baik dan nyaman. Padaal dari sisi keunikan kawasan baik terumbu karang, coral serta keragaman species ikan, kalah jauh dibanding kawasan yang pernah penulis kunjungi seperti pulau Derawan atau kawasan Wakatobi di Indonesia.

mabulmabul2mabul3mabul4

Nah, ingin melancong ke negeri jiran, melihat  wisata unggulan negara bagian Sabah Malaysia, maka saatnya untuk menyusun kunjungan ke Pulau Mabul, Kapalai dan Sipadan.

Bandar Semporna, Kota Wisata Transit di Timur Negara Bagian Sabah-Malaysia

 
Bandar Semporna adalah sebuah Kota kecil yang terletak  sekitar 2 jam perjalanan dari kota Tawau, dan inilah kota yang lokasinya berada di sisi paling Timur  negara bagian Sabah-Malaysia. Bandar Semporna, menjadi kota  transit untuk melakukan perjalanan wisata menuju ke kawasan wisata unggulan Malaysia, yaitu pulau Mabul, pulau Kapalai, Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan yang diklaim sebagai  lokasi penyelaman terbaik di dunia. Khususnya Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan, merupakan pulau yang sempat menjadi pemicu konplik antara Indonesia-Malaysia, sebelum akhirnya Mahkamah Internasional menetapkan wilayah tersebut sebagai bagian dari wilayah Malaysia.
Dibandingkan dengan kota Tawau, maka Kota Bandar Semporna lebih dikenal di kalangan pecinta wisata bawah laut, karena sebagai kota transit, dari kawasan tersebut aktivitas wisata penyelaman menuju pulau andalan di sekitarnya dicapai. Selain itu fasilitas penunjang wisata di kawasan tersebut sangat lengkap antara lain resort, hotel, penginapan, lodge dari yang kelas Backpacker sampai dengan tarif  kelas bintang tersedia.
Untuk dapat menjangkau  Bandar Semporna, dapat ditempuh dengan menggunakan jalur udara melalui Bandar Udara Tawau yang terletak 30 km dari kota Tawau atau sekitar 1,5 jam perjalanan dari Bandar Semporna.  Bandar udara Tawau merupakan bandar udara terbesar kedua setelah bandar udara yang terletak di kota Kinibalu, di negara bagian Sabah-Malaysia. Bandara Tawau  mengendalikan penerbangan domestik dari Kota Kinabalu, Sandakan dan Kuala Lumpur, serta penerbangan internasional ke Tarakan, Kalimantan Timur. Untuk trayek Tawau – Tarakan dapat menggunakan maskapai Maswings yang melayani penerbangan setiap hari pulang pergi, dengan biaya sekitar Rp. 500.000,-
DSC04887terminal sabindo tawauDSC04762
   Peta kawasan Semporna,                                                     Terminal Bus Sabindo Tawau                                           jadual Bus
Sedangkan perjalanan darat dari Bandara Tawau menuju Bandar Semporna, dapat ditempuh menggunakan bus mini dengan kapasitas penumpang 9 orang dengan tarif sekitar RM 10, atau naik bus terlebih dahulu ke terminal Sabindo Tawau dengan tarif RM 10, dari terminal Sabindo dapat dilanjutkan ke Bandar Semporna menggunakan bus dengan tarif RM 10. Jadual Bus dari terminal Sabindo ke Semporna tersedia sejak jam 07.30 pagi sampai jam 6 petang. Perjalanan Tawau ke Semporna ditempuh dengan waktu sekitar 2 jam.
Bagi yang datang melalui jalur laut, maka Tawau adalah tujuan awal, dari Pelabuhan Tawau, gunakan taksi ke arah terminal Sabindo dengan tarif RM 2, atau cukup berjalan kaki sekitar 15 menit dengan acuan Mesjid Tawau yang berwarna hijau.  Lokasi terminal Sabindo terletak berdampingan dengan mesjid dengan kubah berwarna hijau tersebut.
Khususnya pelabuhan Penumpang Tawau, menjadi pelabuhan bagi kapal penumpang yang berasal dari wilayh Indonesia, seperti Tarakan dan Nunukan. Biaya transportasi antara Tarakan – Tawau menggunakan kapal cepat dengan tarif Rp. 170.000, dengan waktu tempuh 4 jam. Sedangkan jalur   datang melalui jalur Nunukan – Tawau dengan tarif Rp. 100.000, dengan waktu tempuh sekitar 2 jam.
Untuk mengujungi destinasi wisata unggulan seperti Sipadan, Mabul, dan Kapalai, bila belum melakukan reservasi, silahkan kunjungi beberapa travel agen yang terletak di depan Pusat Pelancongan Lautan Semporna, di kawasan tersebt terdapat bangunan yang dibangun di atas laut. Dikawasan tersebut terdapat antara lain Pusat Informasi, Restoran, Dragon Inn Resort, pelabuhan speed boat untuk melayani tour dan beberapa bangunan travel agent yang melayani tour ke beberapa lokasi wisata unggulan di sekitar Bandar Semporna. Sipadan
Datanglah di  kawasan tersebut sebelum jam 7 pagi, karena tour akan berangkat sekitar jam 8 pagi.  Biaya untuk tour satu hari penuh dari jam 8 pagi dan kembali jam 4 sore, termasuk 2 kali makan, biaya transport speed boat, cofee/tea/mineral water,  2 kali snorkeling di sekitar pulau Mabul dan Kapalai dengan tarif RM 150.  Sedangkan untuk kegiatan Diving dikenakan tarif sekitar RM 250.
DSC02390bandar sempornaDSC04775DSC04827
Kawasan Pusat Informasi Wisata Semporna