- Saat yang tepat mengunjungi Wakatobi adalah bulan Oktober atau November, karena saat tersebut lautnya tenang dan jernih, sehingga memudahkan untuk yang hobby memotret.
- Jangan lupa membawa kamera bawah laut atau pembungkus kamera khusus anti air. Gunakan keterampilan fotografi bawah laut Anda karena mengambil foto di bawah laut tidaklah mudah tetapi juga sebuah penyesalan apabila dilewatkan begitu saja.
- Bawalah sunblock, sunscreen, dan topi, juga kaos yang nyaman untuk cuaca pantai.
- Bawalah obat nyamuk gosok.
Senin, 29 Oktober 2012
WAKATOBI 3 : Sorga di Jantung Segi Tiga Terumbu Karang Dunia
Wakatobi 2 : Pusat Penelitian Terumbu Karang
Minggu, 28 Oktober 2012
wakatobi 1 : Pulau penuh Pesona
Wakatobi adalah nama kabupaten yang terdiri dari empat pulau utama, yaitu Wangiwangi, Kalidupa, Tomia, dan Binongko. Jadi, Wakatobi adalah singkatan nama dari keempat pulau utamanya. Sebelum 18 Desember 2003, kepulauan ini disebut Kepulauan Tukang Besi dan masih merupakan bagian dari Kabupaten Buton. Wakatobi adalah satu-satunya kabupaten di Indonesia yang seluruh wilayahnya berstatus Taman Nasional.
Secara keseluruhan luas wilayah daratan Kabupaten Wakatobi adalah 823 km2, sedangkan perairan lautnya seluas 18.377,31 km2. Adapun, wilayahnya terletak di selatan garis khatulistiwa, membujur dari 5˚-6,25˚ LS dan 123,34˚-124,64˚ BT.
Wakatobi sudah sangat terkenal di mancanegara menjadi salah satu surga penyelaman di Indonesia, terutama setelah Ekspedisi Wallacea dari Inggris pada tahun 1995 yang menyebutkan bahwa kawasan di Sulawesi Tenggara ini sangat kaya akan spesies koral. Di sana, terdapat ± 750 dari total ± 850 spesies koral yang ada di dunia. Keragaman jenis biota lautnya jauh dibandingkan tempat penyelaman lain, termasuk Karibia dan Laut Merah.
Saat ini akses untuk mengunjungi lansung ke Wakatobi sangat terbatas, yaitu hanya Express Air yang lansung terbang dari Jakarta, dengan terlebih dahulu transit dan ganti pesawat di Makassar. Repotnya pemesanan tiket melalui Express Air tidak dapat dilakukan secara on line, sementara saluran reservasi sulit dihubungi. Sedangkan Merpati melayani penerbangan dari Jakarta sampai Bau Bau, dan keesokan harinya dilanjutkan dari Bau Bau ke Wangi-Wangi.Namun akses penerbangan menggunakan Express Air, ketika Tip Wisata Hemat tanggal 22 Oktober 2012 menghubungi counter penjualan di terminal 1B Bandara Soekarno Hatta, menerima informasi bahwa jalur penerbangan lansung Jakarta – Baubau-Wakatobi telah dihentikan. Begitu pula dengan penerbangan Merpati, turut menghentikan penerbangan. Penghentian penerbangan tersebut lansung menimpa Tip Wisata Hemat, yang seharusnya menggunakan Merpati dari Baubau ke Wakatobi tanggal (23/10 dan 27/10).
Selain itu ada penerbangan Lion Air/Wings Air yang terbang lansung dari Jakarta/Surabaya dengan tujuan Bau Bau, dengan terlebih dahulu transit di Makassar. Dan infonya terhitung awal Nopember akan ada penerbangan lansung Jakarta – Makasar – Baubau - Wakatobi.
Tip Wisata Hemat ketika berangkat menuju Wakatobi (Wangi-Wangi) menggunakan penerbangan Lion Air dari Jakarta-Makassar, kemudian dilanjutkan menggunakan penerbangan Wings Air sampai ke Bau-Bau pada jam 17.10 WIT. Perjalanan kemudian dapat dilanjutkan menggunakan kapal kayu pada jam 21.00 WIT, kemudian tiba di Wanci ibukota Wakatobi jam 09.00 WIT. Tarif yang dikenakan setiap penumpang Rp. 103.000,- biaya bisa bertambah menjadi Rp. 150.000,- bila ingin sedikit nyaman dengan tidur ranjang kecil bertingkat dua di kamar dengan kapasitas 4 orang/kamar.
Selain malam hari sejak bulan September tersedia trayek kapal cepat Cantika Express yang melayani trayek Baubau – Wanci – Keledupa, berangkat jam 12.00 WIT dan tiba jam 15.00 WIT atau 3 jam. Sedangkan trayek Wanci – Baubau berangkat jam 09.00 WIT dan tiba di Baubau jam 12.00 WIT.
Kapal kayu yang melayani trayek Baubau – Wanci dan pemandangan dek penumpang
Pemandangan menjelang pagi saat menumpang dengan kapal kayu Baubau – Wanci
Penjemput dan penumpang saling berjejal saat kedatangan kapal kayu di pelabuhan Baubau.
Bila ingin melakukan perjalanan melalui jalur laut, maka bulan Oktober sampai awal Desember menjadi saat yang tepat, karena gelombang laut tidak terlalu tinggi.
Hotel di Wakatobi terdiri dari resor, viila, bungalow dan homestay dengan tarif antara Rp. 50.000 – Rp. 1.750.000,- yang sudah dirancang menurut prinsip ekoturisme. Bahkan di Pulau Tomia tersedia resor exclusive dengan tarif mencapai Rp. 7.500.000,-/malam.
Patuno Resort di Pantai Patuno Pulau Wangi-Wangi
Pulau Hoga dan salah satu homestay yang ada di Pulau Huga dengan tarif Rp. 50.000,-/malam/orang.
Selama berada di Wakatobi (Wangi-wangi), maka ada beberapa aktivitas yang dapat dilakukan antara lain mengelilingi pulau, dengan menggunakan sepeda motor sewaan atau mobil carteran. Hanya dalam hitungan 3 – 4 jam seluruh pulau sudah dapat dijelajahi. Beberapa objek wisata yang dapat dikunjungi antara lain pantai Patuno (mata air seratus), lokasinya berada di Desa Patuno (berdampingan dengan Patuno Resor), keunikan yang dapat dilihat selain keindahan pantainya, juga munculnya ratusan mata air tawar dari sela-sela batu dan pasir tepi pantai. Selain itu ada pula pantai Sousu yang indah dengan hamparan pasir yang putih serta airnya laut yang biru yang juga dapat dijadikan objek untuk snorkeling dan diving.
Pesona pantai dengan laut yang membiru
Keunikan lainnya adalah mengunjungi lokasi mata air alami dengan jumlah 12 buah yang tesebar di beberapa sudut pulau Wangi-wangi, lokasi mata air tersebut dijadikan sumber air minum, mandi dan cuci.
Aktivitas di lokasi sumber mata air tawar
Menjelang sore, maka jangan lewatkan untuk menikmati pemandangan matahari tenggelam dari dermaga di belakang restoran Wisata Beach yang terletak di jalan A. Yani.
Nah, saatnya kunjungi dan nikmati Wakatobi………..
Bau Bau : Kota dengan benteng terluas di dunia
Baubau adalah sebuah kota pantai yang terletak di bagian selatan pulau Buton, Propinsi Sulawesi Tenggara. Kota Baubau, menjadi kota pelintasan atau transit, bila ingin berkunjung ke Kabupaten Wakatobi, baik melalui udara maupun laut dari Makassar atau Kota Kendari.
Pada mulanya, Baubau merupakan pusat Kerajaan Buton (Wolio) yang berdiri pada awal abad ke-15 (1401 – 1499). Buton mulai dikenal dalam Sejarah Nasional karena telah tercatat dalam naskah Negara Kertagama Karya Prapanca pada Tahun 1365 Masehi dengan menyebut Buton atau Butuni sebagai Negeri (Desa) Keresian atau tempat tinggal para resi dimana terbentang taman dan didirikan lingga serta saluran air. Karena itu bila berkunjung ke Kota Bau Bau, jangan lupa ada satu objek sejarah terkenal di Bau-Bau yaitu Benteng Keraton Buton atau biasa disebut Benteng Keraton Walio.
Benteng Walio tersebut telah tercatat dalam Guiness of Record pada tahun 2006 dan rekor Musemum Rekor Iindonesia (MURI) sebagai benteng terluas di dunia. Panjang benteng tersebut adalah 3 kilometer, dengan tinggi 4 meter dan lebar 2 meter. Ada beberapa objek menarik di dalam benteng ini, seperti meriam-meriam kuno yang masih aktif, masjid agung, Istana Badia, makam Sultan Murhum (Sultan Buton pertama), dan batu Wolio. Di dalam benteng ini juga terdapat pemukiman masyarakat, yang masih melakukan adat dan budaya pada masa kerajaan Buton. Di dalam benteng ini Anda akan menemukan banyak sejarah dan mengenal lebih dekat kebudayaan Benteng Keraton terletak sekitar 3 Km dari pusat kota Bau Bau.
Benteng Walio dibangun pada abad ke XVI oleh orang Buton, terbuat dari batu gunung yang disusun rapi dengan kapur sebagai bahan perekat. Di zaman kerajaan Buton, benteng ini berfungsi sebagai basis pertahanan dari serangan bajak laut dan penjajah Belanda. Benteng ini mempunyai 12 pintu masuk dan keluar yang masing-masing mempunyai nama.
Pintu Gerbang Benteng Walio dan salah satu sudut tembok benteng serta rumah tradisionil berbetuk panggung di dalam benteng
Sebagai Kota yang berada di Pulau Buton, maka pemandangan pantai menjadi salah satu daya tarik wisata bila berkunjung ke Bau Bau. Ada beberapa objek pantai yang dapat dikunjungi antara lain Pantai Kamali yang terletak dijantung kota, ramai di malam hari. Selain itu ada pantai Nirwana dan Pantai Lakeba yang berpasir putih, tempat untuk menikmati sunset di sore hari.
Pemandangan Kota Bau Bau menjelang malam
Untuk dapat sampai di Kota Bau Bau, tersedia banyak transportasi menuju kesana. Perjalanan menuju Baubau dapat dilakukan lewat Makassar maupun Kendari. Dari jakarta, perjalanan ke Bau-Bau dapat ditempuh dengan pesawat terbang melalui Makassar, Sulawesi Selatan. Ada banyak tempat di Bau-Bau yang bisa menjadi tempat berlibur Anda. Tampat-tempat seperti pantai, goa, dan benteng akan Anda temukan di tempat ini.
Bila melewati jalur laut, dapat melewati Kendari disambung dengan kapal cepat selama 4 jam, dengan disajikan pemandangan menakjubkan berupa pegunungan dan hamparan laut. Obyek wisata Baubau cukup kaya, lautnya menyimpan keindahan biota yang menggugah untuk diselami.
Utuk kuliner, maka hidangan ikan bakar khas Baubau menjadi santapan nikmat, ditemani minuman juice nenas atau dapat juga mencoba minuman khas Saraba (campuran telor, jahe, susu) untuk menghangatkan badan.
Untuk tempat menginap, tersedia penginapan dan hotel dengan tarif yang terjangkau antara Rp. 100.000 sd Rp. 550.000,-/malam.