Ketika harus merencanakan perjalanan ke Raja Ampat, maka jangan bandingkan biaya perjalanan tersebut dengan biaya perjalanan mengunjungi destinasi wisata ke Thailand, Malaysia, Singapore, Hongkong atau Macau. Selama ini Raja Ampat identik dengan destinasi wisata yang mahal ? Bayangkan sebuah travel agen pernah menawarkan paket wisata 4 hari 3 malam untuk 2 orang dengan tarif Rp. 14.500.000/pax, sementara paket dengan peserta minimal 20 orang dikenakan tarif Rp. 8.500.000,- harga tersebut di luar biaya tiket Jakarta – Sorong atau Surabaya – Sorong (PP).
Salah satu kendala, mahalnya biaya berwisata ke wilayah Raja Ampat, adalah karena faktor mahalnya biaya transportasi lokal, sebagai gambaran sewa harian untuk speed boat Waisai – Wayag dikenakan tarif Rp. 8.000.000, di mana biaya terbesar adalah untuk bahan bakar mencapai Rp. 10.000/liter.
Raja Ampat merupakan salah satu kabupaten di provinsi Papua Barat, Indonesia. Ibukota kabupaten ini terletak di Waisai. Kabupaten ini memiliki 610 pulau. Empat pulau terbesar adalah pulau Misool, Salawati, Batanta dan Waigeo, Dari seluruh pulau hanya 35 pulau yang berpenghuni sedangkan pulau lainnya tidak berpenghuni dan bahkan sebagian besar belum memiliki nama.
Untuk dapat sampai di kepulauan Raja Ampat, kota terdekat yang dapat dijangkau menggunakan pesawat terbang ialah kota Sorong, dengan jarak tempuh sekitar 6 jam penerbangan dari Jakarta atau 4 jam dari Surabaya, biasanya pesawat transit di Makassar atau Manado. Pesawat yang memiliki jadwal penerbangan menuju Sorong antara lain Lion Air, Sriwijaya Air, Express Air, Garuda Indonesia, dan Merpati.
Setelah tiba di kota Sorong, perjalanan berikutnya ialah menuju Waisai, ibu kota Kabupaten Raja Ampat. Kota Waisai terletak di Pulau Waigeo, salah satu dari 4 pulau utama / besar di kepulauan raja ampat yaitu Pulau Misool, Salawati, Batanta dan Waigeo itu sendiri
Untuk memasuki kawasan Raja Ampat, maka setiap pengunjung akan dikenakan pin masuk sebesar Rp. 250.000 (turis lokal) atau Rp. 500.000 (turis asing), pin dapat dibeli di Kantor Dinas Pariwisata di Waisai, atau di kantor Konservasi ketika menuju kawasan Wayag, dapat pula di beli di Hotel JE Mariat yang terletak di depan Bandara Domine Eduard Osok-Sorong.
Benarkah Wisata ke Raja Ampat itu mahal ? Ternyata semua tergantung tujuan, jangka waktu dan lokasi di mana kita akan menginap. Bila kita memilih menginap dengan fasilitas resort seperti Kri Eco Resort, Raja Ampat Dive Lodge, Sarido Resort, maka kita harus menyediakan dana yang memang cukup besar. Namun. bila kita mengambil lokasi menginap pada homestay yang dikelola oleh penduduk lokal, maka kita dapat berhemat cukup banyak, mengingat tarif yang dikenakan tidaklah terlalu tinggi. Saat ini telah banyak tersedia homestay sederhana dan murah.
Dengan pengalaman penulis yang melakukan perjalanan wisata ke Raja Ampat dengan menginap di Pulau Kri (4 hari/3 malam), dengan aktivitas antara lain Diving (2 x), snorkeling manta ray, bird waching, mengunjungi desa wisata Arborek/Sawingrai/Yenbuba/Yenbubak, kelilng Gaam lagoon dan treking mengelilingi Pulau Kri, ternyata biaya yang dikeluarkan sekitar Rp. 2.750.000. Bahkan kita masih dapat berhemat dengan membawa peralatan snorkeling pribadi, mengingat banyaknya spot-spot snorkeling di sekitar lokasi homestay.
Daya tarik utama Raja Ampat, tentu saja dunia bawah lautnya yang begitu menakjubkan. Kawasan Raja Ampat adalah kawasan yang masuk dalam segi tiga karang dunia, dengan beragam kehidupan dan pesona bawah lautnya, baik terumbu karang, coral dan beragam species ikan. Raja Ampat merupakan primadona dan pantas disebut dengan surganya dunia. Ada banyak titik penyelaman, serta kehidupan bawah laut yang sempurna di sana.
Kepulauan Raja Ampat yang terletak di ujung barat Pulau Papua memiliki empat pulau besar yang berbukit dan bergunung-gunung yaitu Waigeo, Batanta, Salawati, dan Misool dengan ratusan pulau-pulau kecil lain di sekitarnya. Kawasan karst yang terdiri dari ratusan pulau-pulau kecil merupakan salah satu fenomena alam yang indah dan masih asli. Kekayaan flora dan fauna yang dimiliki Raja Ampat seperti burung Cenderawasih, Maleo Waigeo, Kus-kus, anggrek, palem dan lainnya memberikan daya tarik tersendiri.
Dengan kondisi alam Raja Ampat yang masih asli dan memiliki kanekaragaman hayati tinggi maka kawasan ini memiliki potensi pariwisata yang luar biasa, baik alamnya, tingginya endemisitas keanekaragaman hayati darat dan laut, potensi pesisir, maupun budaya dan adat masyarakat setempat.
Secara geografis Kepulauan Raja Ampat terletak di jantung pusat segitiga karang dunia (Coral Triangle) dan merupakan pusat keanekaragaman hayati laut tropis terkaya di dunia saat ini. Kepulauan Raja Ampat memiliki kekayaan dan keunikan spesies yang tinggi dengan ditemukannya 1.104 jenis ikan, 699 jenis moluska (hewan lunak) dan 537 jenis hewan karang. Tidak hanya jenis-jenis ikan, Raja Ampat juga kaya akan keanekaragaman terumbu karang, hamparan padang lamun, hutan mangrove, dan pantai tebing berbatu yang indah.
Selain terkenal dengan dunia bawah lautnya, ternyata Raja Ampat juga memiliki banyak desa wisata yang menarik untuk dikunjungi. Anda dapat bercengkrama dengan masyarakat asli Raja Ampat hingga membeli souvenir cantik di sana. Di sekitar kawasan desa wisata, seperti Airborek, Saodarek dan Yenwaupnor ada pesona lain yang jangan terlupa untuk dikunjungi, yaitu bird waching burung cendrawasih saat mengepakan sayapnya.
Sungguh, Raja Ampat adalah surganya Indonesia yang wajib dikunjungi para pecinta keindahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar