Kalau Malaysia bangga dalam program promosi wisata mengklaim sebagai Malaysia Truly Asia, maka Kota Semarang sebagai ibukota Jawa Tengah dengan penuh percaya diri mengklaim dalam promosi wisatanya sebagai Semarang Pesona Asia. Kalimat atau semboyan Semarang Pesona Asia, merupakan bentuk keberanian Pemerintah Kota Semarang untuk tampil beda dengan kota-kota lainnya di Indonesia dalam mengemas wisatanya. Dari segi umur Semarang memang Kota yang sudah tua, saat ini umur Kota ini telah mencapai 462 tahun, keberanian Pemerintah Kota Semarang menampilkan diri sebagai Pesona Asia, menunjukkan Kota Semarang memang menyimpan pesona pada beberapa objek wisata, yang menarik untuk dikunjungi bila kita berkesempatan datang ke Semarang.
Berwisata ke Kota Semarang ibarat berwisata ke kawasan tempoe doeloe, dengan bangunan dan arsitektur yang masih menampilkan pesona, karena keunikan dan ciri khas setiap bangunan yang ada di kawasan tersebut. Coba saja tengok kawasan yang terletak di sekitar Jalan Johar dengan bangunan tua yang masih berdiri kokoh dan tegar, yang masih difungsikan sebagai hotel, rumah tinggal dan perkantoran perusahaan Jawatan, pertokoan dan restoran. Di kawasan ini kita dapat menyaksikan peninggalan pusat perdagangan pada jaman dulu, yang menjadi bukti peranan Kota Semarang tempoe doeloe. Di sekitar Johar Gedung-gedung tua tersebut jumlahnya cukup banyak hingga disebut sebagai kawasan kota lama. Antara lain Gereja Blenduk, Stasiun Kereta Api Tawang, Gereja Gedangan, Nilmij, Taman Sri Gunting, Marba, Marabunta dan De Spiegel.
Setiap waktu kawasan kota tua terus direvitalisasi untuk tetap dipertahankan serta dilindungi menjadi kawasan cagar budaya khas Semarang. Berbagai upaya telah dilakukan, mengingat ancaman serius yang cenderung merusak kawasan ini adalah banjir dan rob air laut. Untuk mencegah dan mengurangi daya rusak banjir dan rob air laut Pemerintah Kota Semarang telah membangun kolam retensi tawang yang berfungsi sebagai polder pengendali banjir.
Bila sudah puas berjalan mengitari kawasan kota lama, maka selanjutnya jangan lupa untuk mengunjungi objek wisata lainnya di sekitar kota lama, yaitu objek wisata kuliner kawasan pecinan. Bila ingin mengujungi kawasan ini waktu terbaik adalah saat kawasan ini dibuka untuk aktivitas perdagangan pada hari Jum’at, Sabtu dan Minggu antara jam 17.00 sampai dengan menjelang tengah malam. Hal paling menarik untuk mengujungi kawasan ini, karena pada saat itulah kawasan ini di desain menjadi salah satu objek wisata Kota Semarang. Upaya Pemerintah Kota Semarang untuk mendesain kawasan ini dilakukan dengan menyulap kawasan Jalan Gang Warung di Kelurahan Kranggan, Kecamatan Semarang Tengah, dengan menghadirkan warung Semawis.
Pada objek wisata kuliner di kawasan Pacinan ini berjejer di kiri-kanan jalan warung kaki lima yang menjual aneka makanan yang dikenal paling enak di Semarang dengan nuansa Oriental yang sangat kental. Adapun menu-menu yang tersedia antara lain nasi tela, bakmi jowo, aneka masakan oriental khas gang warung, es marem, soto, aneka bubur, sate, ayam goreng, dan beragam souvenir khas pacinan.
Ingin menikmati panorama malam Kota Semarang dengan kelap-kelip lampu, maka tempat yang tepat untuk itu dengan mengunjungi sebuah taman yang berada di tanjakan Gombel. Taman tersebut terletak di perbukitan dan kemudian lebih dikenal dengan Taman Tabanas. Dari Taman Tabanas kita bisa menikmati pemandangan Kota Semarang bagian bawah. Di sekitar tempat ini banyak berdiri Hotel dan restoran. Lokasi Taman Tabanas terletak di Jalan Setiabudi berjarak kurang lebih 8 Km dari lokasi Tugumuda.
Apabila kegiatan menikmati wisata Kota Semarang telah berakhir, sebelum pulang coba kunjungi kawasan sepanjang Jalan Pandanaran. inilah ruas jalan yang banyak menyediakan beragam oleh-oleh khas Semarang antara lain : Bandeng duri lunak, wingko babat, lumpia, otak-otak, moci, dan aneka jajanan lainnya.
Mengujungi Semarang, mengujungi Kota Lama dan menikmati kuliner yang khas. Selamat berwisata ke Kota Pesona Asia. (Januminro).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar