Matahari telah menyatukan 2 waktu yang berbeda, yaitu siang dan malam. Wisata mengejar matahari adalah wisata mengejar makna religus dari kebesaran Tuhan. Tuhan begitu memberi berkat yang luar biasa bagi umatnya, melalui ciptaannya telah tercipta waktu siang dan malam. Pertemuan kedua waktu yang berbeda tersebut, disambungkan dengan matahari. Matahari dengan kekuatan sinarnya menimbulkan siang, dan ketika menjelang sore bagian tertentu dunia diselimuti kegelapan. fenomena alam antara waktu terbit dan terbenamnya matahari adalah waktu terbaik untuk mensyukuri kebesaran ciptaan Tuhan.
Banyak orang yang menyukai dan menanti waktu terbitnya matahari dari ufuk Timur dan melepas sang matahari di ufuk Barat. Banyak tempat yang menjadi lokasi menarik untuk menanti terbitnya matahari, dan banyak tempat untuk melepas matahari terbenam. Biasanya lokasi yang tepat untuk itu adalah pada tempat yang tinggi (daerah pegunungan) dan dipinggiran pantai.
Memang menarik menyaksikan fenomena tersebut, bagi penulis kesempatan terbaik menantikan terbitnya matahari adalah ketika penulis berada di St. Catarina (Gunung Sinai) pada suatu tempat di wilayah Mesir. Untuk dapat menantikan tibanya matahari terbit, penulis harus bangun tengah malam sekitar jam 3 malam, dan kemudian menaiki dan menyusuri jalan setapak untuk mencapai puncak Gunung Sinai. Dan pendakian sampai sekitar jam 06 waktu setempat, dan dari puncak tersebut, ditengah kegelapan dari ufuk timur muncul sedikit demi sedikit matahari. Waktu sejak awal sampai matahri terbit sempurna memakan waktu dalam hitungan menit. Waktu-waktu itulah yang dinanti-nati. sungguh luar biasa. Pendakian ke Gunung sinai, setiap malamnya akan diikuti oleh ribuan pendaki dari berbagai penjuru dunia, karena inilah tempat menurut penganut kristiani tempat untuk merenung Sepuluh Perintah Allah.
Sedangkan untuk melepas kepergian sang matahari diufuk barat, banyak pilihan tempat yang menarik terutama bagi Anda yang akan bepergian ke Bali antara lain dapat menikmatinya di Pantai Kuta, Pura Uluwatu sambil menonton tari kecak dan Pura Besakih. Waktu yang tepat untuk menyaksikan terbenamnya matahari adalah sekitar jam 06 sore waktu setempat, dengan catatan udara tidak tertutup dan terhalang kabut.
Ketika matahari mulai terbit dari Timur dan terbenam di ufuk Barat, ada nuansa religius yang merasuk hati. Oh, begitu besar KuasaMU. Selamat berwisata mengejar dan melepas matahari (Januminro).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar